Wisata Merupakan Salah satu sumber pendapatan Timor Leste. Pada tahun 2009 sekitar 26.714 orang telah mengunjungi Timor Leste.[1] Selain warga negara Portugal dan Indonesia hanya bisa mengurus visa pada saat kedatangan di Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau Lobato dan pelabuhan Dili sedangkan warga negara Portugal dibebaskan dari visa sedangkan warga negara Indonesia dapat mengurus visa pada saat kedatangan di seluruh perbatasan dan pintu masuk.[2]
Pulau Jaco Timor Leste
Gunung Ramelau Timor Leste
Gunung Ramelau adalah sebuah Gunung yang terletak di negara Timor-Leste yang memiliki ketinggian 2963 meter, atau setara dengan 9721 kaki. Dataran tinggi berbentuk Gunung yang bernama Gunung Ramelau ini berada di wilayah Asia. Apabila anda memiliki uang serta keberanian yang cukup anda bisa mengunjungi Gunung Ramelau di Timor-Leste, Asia untuk melakukan pendakian maupun sekedar menikmati pemandangan alamnya (selama diijinkan oleh pemerintah setempat). Gunung Ramelau merupakan ciptaan Tuhan yang sempurna, kokoh dan indah yang harus kita syukuri dan kita pelihara.
Informasi Lebih Rinci (Detil) Gunung Ramelau :
Nama : Gunung Ramelau
Nama Internasional : Mount Ramelau
Bentuk / Nama Lain : –
Ketinggian : 2963 meter / 9721 kaki
Negara : Timor-Leste
Wilayah / Benua : Asia
Keterangan Wilayah : Asia Tenggara
Huruf Awal Nama : R
Tipe / Jenis : Gunung
Peringkat Ketinggian (Dunia) : Belum Tersedia
Koordinat Peta : Belum Tersedia
Penonjolan (meter) : Belum Tersedia
Informasi Tambahan : Gunung tertinggi di Timor-Leste.
Keterangan : –
Sumber Data : Wikipedia, dan sumber internet lainnya
Poin Penting / Kesimpulan dari Gunung Ramelau :
Kesimpulan 1 : Gunung Ramelau berada di negara Timor-Leste di daerah Asia
Kesimpulan 2 : Tinggi / Ketinggian Gunung Ramelau adalah 2963 meter atau 9721 kaki
Kesimpulan 3 : Gunung Ramelau adalah merupakan dataran tinggi berupa Gunung
Kesimpulan 4 : Secara internasional Gunung Ramelau bernama Mount Ramelau
Kami minta maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan maupun kekurangan pada informasi Gunung Ramelau ini. Semoga info singkat tentang Gunung Ramelau ini membawa manfaat untuk semua. Apabila anda memiliki komentar, tambahan, pengalaman, koreksi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Gunung Ramelau dipersilahkan menuangkannya lewat isian komentar di bawah ini. Terima kasih.
Patung Paus Yohanes Paulus ke II Dili
Santo Paus Yohanes Paulus II (Latin: Ioannes Paulus PP. II, Italia: Giovanni Paolo II, Polandia: Jan Paweł II, Inggris: John Paul II) yang nama aslinya: Karol Józef Wojtyła, lahir di Wadowice, Polandia, 18 Mei 1920 – meninggal di Istana Apostolik, Vatikan, 2 April 2005 pada umur 84 tahun adalah Paus, Uskup Roma, dan kepala Gereja Katolik Roma sejak 16 Oktober 1978 hingga kematiannya. Dia juga pemimpin dari Negara Kota Vatikan, negara berdaulat dengan luas terkecil di dunia.
Paus Yohanes Paulus II diangkat pada usia 58 tahun pada tahun 1978. Dia adalah Paus non-Italia pertama sejak Paus Adrianus VI, yang menjabat untuk sesaat antara tahun 1522–1523. Dia memerangi komunisme, kapitalisme yang tak terkendali dan penindasan politik. Dia dengan tegas melawan aborsi dan membela pendekatan Gereja Katolik Roma yang lebih tradisional terhadap seksualitas manusia.
Dia telah melakukan lawatan 129 negara selama menjadi Paus dan menjadi pemimpin dunia yang paling banyak melawat dalam sejarah. Dia berbicara dalam bahasa-bahasa Italia, Perancis, Jerman, Inggris, Spanyol, Portugis, Ukraina, Rusia, Kroasia, Esperanto, Yunani Kuno dan Latin selain bahasa ibunya bahasa Polski. Sebagai bagian dari wewenang panggilan sucinya yang universal, ia telah melakukan beatifikasi terhadap 1.340 orang dan melakukan kanonisasi 483 santo/santa,lebih banyak dari gabungan beatifikasi dan kanonisasi yang dilakukan pendahulunya selama lima abad terakhir.
Selain itu, masa tugasnya sebagai Paus adalah yang ketiga terlama dalam sejarah, setelah Paus Pius IX dan Santo Petrus. Pada tahun 1989, ia mengunjungi Indonesia. Kota-kota yang dikunjunginya adalah Jakarta, Medan (Sumatera Utara), Yogyakarta (Jawa Tengah, dan DIY) dan Dili (Timor Timur). Setelah berkunjung ke Indonesia, komentarnya ialah: “Tidak ada negara yang begitu toleran seperti Indonesia di muka bumi.”
Pada 19 Desember 2009, Yohanes Paulus II telah mendapat gelar venerabilis dari penerusnya Paus Benediktus XVI dan sebagai langkah pendahulu sebelum beatifikasi pada 1 Mei 2011.
Patung Paus Yohanes Paulus II adalah sebuah patung yang dibangun di atas bukit Taci-Tolu arah barat kota Dili Timor-Leste. Patung ini dibangun pada tahun 2007 atas prakarsa pemerintah untuk mengenang kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Timor-Leste pada tanggal 12 Oktober 1989.
Patung Kristus Raja
Sebagian besar warga timor leste mulai dari timur sampai barat selalu tahu dan menceritakan batapa indahnya pemandangan di Kristu Rei (patung kristus raja), dan lingkungannya ketika menginjakkan kaki di sana. Tetapi sebagian besar pula warga Timor leste ada yang kurang tahu dan ada juga yang lain yang jarang melakukan kunjungan di wilayah yang berpotensi wisata ini.
di edisi perdana ini ingin mengenang kembali untuk menulis tentang patung kritus Raja agar mengingatkan kita kepada tujuan wisata tersebut, khusunya Generasi 2000, bisa lebih mengenal dan mengetahui bersama tentang latar belakang dan tujuan mendirikan Patung Kristu Raja yang terletak di puncak bukit Fatukama Dili bagian Timur.
Agar pembaca bisa tahu sedikit tentang sejarah Kristu Rei, salah seorang toko Adat terkenal di timor Leste, yang bernama Eugenio Sarmento, menjelaskan lebih dalam tentang mengapa Memilih Fatukama dan latarbelakangnya, sampai patung ini di dirikan.
Berdasarkan sejarah nama FATUKAMA (lokasi Patung Kristu Raja) memiliki nilai historisnya terdiri karena secara etimologi (asal kata) berasal dari dua suku kata yaitu Fatuk dan Ama, yang dia dapat dari salah seorang raja yang bernama Joao (meninggal) dengan tokoh adat lainnya dari Hera, nama FATUKAMA artinya Ayah yang memeluk semua orang.
Atas dasar itu kedua kelompok bersepakat untuk pergi ke sebuah bukit yang belum memiliki nama itu sekarang (Patung itu berdiri megah) memang dulunya bukit tiu tidak bernama. Akan tetapi salah satu tua adat yang berdomisili di Camea, yang menjadi bagian dari kedua kerajaan, Tua adat asal Camea itubertindak sebagai bapak, Dato Inan Aman atau Dato Rai, pergi bersemedi atau menyampaikan doa secara adat, untuk memanggil kedua raja yang berbela pihak (Motael dan Hera), untuk berkoalisi bersatu dan bersumpah sesuai dengan tradisi dan mereka tidak akan bertikai lagi dan menganggap sebagai saudara.
Disitulah Kedua belah pihak tidak akan berburu dan bertani lagi di wilayah Fatukama karena itu sebagai bapak bagi mereka yang bertikai.
Fatukama dari etimologi asal kata Fatuk Aman (Batu Bapak) alias Bapak bagi kedua komunitas itu.
Kepada timoroman Selasa 04/12/2012, Tokoh adat Eugenio Sarmento, menyatakan, sampai patung Kristu Raja ini sempat didirikan, awal mulanya dari peregrinasaun (Perjalanan), atau umat Khatolik yang sedang mengarak patung Bunda Pelindung Timor Leste, Nossa Senhora da Conceicao, jalan mengelilingi tiap gereja di semua wilayah di timor leste Pada tahun diawal tahun 1987-1988.
Seusai lawatan Patung Bunda Maria Gereja Katholik di Timor Leste menghimbau agar Paroki di Kabupaten segera mendirikan atau setidaknya punya Patung Bunda Maria.
Karena di Dili sebagai ibukota Propinsi, Maka Pastor Paroki Becora, Jose Antonio Nolasco Santimano Monteiro, langsung mengambil inisiatif. Akan tetapi Pastor itu juga punya inisiatif lain yaitu bila ada kemungkinan membangun sebuah patung Cristo Raja dengan ketinggian 6 meter saja. Karena dengan alasan pendanaan sehingga patung tidak jadi dibangun.
Tetapi entah apa yang menyebabkan sehingga rencana itu sampai ke telinga sang Gubernur waktu itu Abilio Jose Osorio Soares Alm. Dengan kebetulan juga saudari perempuan Gubernur, Nyonya Lucia Osorio Soares, bekerja di Paroki Becora tempat pastor itu bekerja juga.
Sehingga Gubernur waktu Abilio langsung bekerja sama dengan pihak gereja dan memutuskan untuk memilih fatukama sebagai tempat untuk mendirikan patung Cristo Rei. Patung itu bukan sekedar berdiri megah tetapi secara kultural dan orientasinya yang benar dari adat istiadat dan gereja dalam hal ini. Cristo Raja dengan bentuk melebarkan tangan sebagai simbol mengayomi sesama walaupun dalam keadaan bermusuhan.
Patung Krinto Raja yang terletak di Bukit Fatucama sebelah timur Kota Dili, merupakan objek wisata rohani popular di Timor Leste. Setiap Sabtu dan Minggu serta hari-hari libur, kawasan ini menjadi serbuan warga Dili untuk melepas penat. Bukan saja warga lokal namun warga asing juga datang untuk menikmati pemandangan alam, sekaligus sebagai sumber inspirasi rohani.
Sebelum mencapai Puncak Kristus Raja yang merupakan tempat kudus bagi umat Katolik ini, kita akan melewati 14 stasi, yakni tempat berdoa bagi umat Katolik. 14 stasi ini melambangkan tempat perhentian Yesus Kristus dalam kisah sengsaranya di Bukit Golgota.
Selain Patung Kristus Raja, di bawah Bukit Fatucama ini terdapat kawasan pantai pasir putih yang indah, yang menghadap Kota Dili. Setiap Sabtu dan Minggu serta hari-hari libur, tempat ini menjadi pilihan warga setempat.
Patung Kristus Raja dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, tepatnya pada 1996, dua tahun sebelum lengsernya era Orde Baru. Patung ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai patung tertinggi di Indonesia. Patung ini dibuat oleh seorang umat muslim dan 35 pekerja, dengan tinggi mencapai 27 meter. Tinggi patung ini melambangkan Timor Timur sebagai provinsi ke-27.
Patung ini merupakan patung tertinggi ke-2 di dunia setelah patung Christ Redemeer yang tingginya mencapai 38 meter di atas puncak Gunung Corcovado, di Taman Nasional Hutan Tijuca, Kota Rio De Janeiro, Brasil.
Jadi Daerah ini sering dan ramai dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Daerah ini juga dikatakan daerah yang strategis karena dengan menghubungkan sebuah objek wisata yang dinamakan kawasan Pasir Putih dengan berbagai fasilitas yang dimilikinya.
Secara geografis letak patung Kristu raja Kurang lebih sekitar 5-6 kilo meter dari pusat kota Dili atau 15 menit dengan kecepatan taksi Kota Dili
Para pengunjung sambil mengamati betapa indahya bungunan-bangunan istimewa seperti diskotik, restorant, dan bar, serta rumah makan kecil-kecil yang berbaris di seluruh pesisir pantai, mulai dari terminal biskota Lecidere hingga pasir putih, dalam mengenderai transport umum atau pesiar jalan kaki.
Di lingkungan tempat wisata tersebut pemerintah yang berwewenang khsusnya (Minitru Turismu) atau kementrian pariwisata, menyediakan fasilitas umum dan keamanan demi menjaga kebersihan bagi para pengunjung.
Jejak Peningalan Portugis Di Kota Baucau
Ada masa Portugis, Kota Baucau disebut sebagai Vila Salazar sesuai
dengan nama diktator Portugis yang menguasai Baucau yang bernama
Antonio de Oliviera Salazar. Dulunya, Kota Baucau merupakan pusat
aktivitas dari pemerintahan Portugis pada Masa itu.
Di sini dapat kamu jumpai beberapa bangunan kolonial pada masa Portugis, seperti pasar (o mercadu) dan hotel (Pouzada).
Oh iya, Baucau juga merupakan kota terbesar ke-2 setelah Dili.
Pemandangannya yang indah disertai dengan peninggalan-peninggalan
infrasturktur umum dan pribadi dari pemerintahan Portugis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar